SIM-BAB 13 PENYELARASAN ANTARA PERENCANAAN BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

Rabu, 07 Desember 2016

BAB 13
PENYELARASAN ANTARA PERENCANAAN BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI


Penerapan system teknologi informasi diwaktu dan cara yang tepat dan harmoni dengan strategi-strategi, tujuan-tujuan dan kebutuhan-kebutuhan bisnis. System teknologi informasi ini harus dapat mecapai tujuan dari perusahaan. Untuk dapat mencapai sasarannya yaitu mencapai tujuan perusahaan maka perencanaan strategic system teknologi informasi ( PSSTI) harus diselaraskan dengan perencanaan strategi bisnis (PSB).
Organisasi perlu membangun, menyelaraskan, dan mengembangkan keunggulan kompetitif melalui pemberdayaan sistem teknologi informasi untuk menjawab tantangan kompetisi global.
Jogiyanto (2005, p65) : Ada empat macam keselarasan / integrasi yaitu :
  1. Integrasi administratif (administrative integration). Integrasi ini menunjukkan hubungan yang sangat lemah antara perencanaan strategik bisnis (PSB) dan perencanaan strategik sistem teknologi informasi (PSSTI) yang berarti tidak ditemukan usaha yang signifikan dari penggunaan sistem teknologi infonnasi untuk mendukung rencana - rencana bisnis.
  2. Integrasi urut satu-arah (one-way sequential integration). Integrasi ini menunjukkan hubungan integrasi satu arah dari PSB ke PSSTI yang berarti PSSTI dilakukan untuk mendukung rencana-rencana bisnis.
  3. Integrasi bolak-balik dua-arah (two-way reciprocal integration). Integrasi ini menunjukkan hubungan integrasi dua arah dari PSB ke PSSTI dan sebaliknya dari PSSTI ke PSB yang berarti PSSTI dilakukan untuk mendukung dan sekaligus mempengaruhi rencana-rencana bisnis.
  4. Integrasi penuh (fiill integration). Integrasi ini menunjukkan tidak adanya perbedaan antara PSB dan PSSTI dan keduanya dilakukan bersamaan di dalam satu perencanaan yang terintegrasi. Dengan demikian, peningkatan kinerja dapat dicapai dan keunggulan kompetitif akan diperoleh sehingga organisasi dapat terus bertumbuh serta mampu bertahan dalam kompetisi yang kian sengit.

Dapat ditarik kesimpulan dari beberapa pendapat di atas bahwa strategi bisnis akan lebih berkembang dan maju apabila di dukung oleh strategi SI dan strategi TI. Strategi SI berbicara tentang bagaimana dia memberikan data dan informasi yang bergunan untuk di implementasikan ke strategi bisnis dan strategi TI mengambil peran dalam hal penyedia infrastrukur dan layanan guna menjalankan dan mencapai target dari suatu strategi bisnis tersebut.

Keselarasan stratejik antara bisnis dan TI adalah sebuah proses serta tujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui pengembangan dan mempertahankan hubungan timbal balik antara bisnis dan TI. Supaya tujuan tersebut tercapai diperlukan sebuah  model yang menjelaskan hubungan antara strategi bisnis dan TI.

Model – Model Penyelarasan
        Scott Morton (1991) membuat suatu diagram yang mengilustrasikan 5 faktor yang mempengaruhi tujuan strategis perusahaan yaitu : struktur, proses – proses manajemen, individual/perseorangan dan peran – peran, teknologi dan strategi.
Model ini menunjukkan bahwa hubungan antara teknologi dan strategi tidaklah sederhana atau langsung dan hubungan tersebut mungkin dipengaruhi oleh budaya/kultur organisasi. Hubungan antara teknologi dan strategi juga mungkin terkena dampak oleh internal dan eksternal teknologi dan lingkungan sosial ekonomi.  Karena lingkungan internal dan eksternal organisasi kemungkinannya sangat maka keselarasan harus terus menerus diperiksa kembali dan dimonitor.
Elemen pusat pada model ini adalah proses – proses manajemen. Proses – proses ini berada diantara strategi TI dan strategi bisnis. Oleh karena itu jika proses – proses manajemen yang memadai tidak diterapkan, maka keselarasan antara strategi TI dan strategi bisnis akan susah untuk diraih. Model ini juga menekankan pentingnya struktur organisasi dan individu dan peran – peran yang dimainkan dalam memberikan kontribusi bagi keselarasan. Hubungan antara TI dan struktur bersifat langsung tanpa pengaruh apapun dari proses – proses manajemen.
Pada model ini strategi bisnis mencakup ruang lingkup ( kita berada dalam bisnis apa), kompetensi khas ( apa yang sebaiknya kita lakukan), dan tata kelola ( kita bergantung pada hubungan bisnis eksternal apa). Infrastruktur bisnis mencakup struktur organisasi, proses – proses bisnis dan keahlian (skill). Strategi teknologi terdiri dari ruang lingkup teknologi ( TI seperti apa yang dapat menciptakan peluang bisnis), kompetensi (TI seperti apa yang dapat menciptakan keuntungan bisnis) dan tata kelola ( kita bergantung pada hubungan eksternal apa). Struktur TI terdiri dari arsitektur yang relevan, proses – proses dan keahlian (skill).
6 hal faktor yang paling penting untuk menyelaraskan TI dan bisnis adalah :
·         Dukungan senior eksekutif terhadap TI
·         Keterlibatan manajemen TI dalam pengembangan strategi
·         Pemahaman TI terhadap bisnis
·         Kemitraan antara pemimpin bisnis dan TI
·         Tingkat prioritas terhadap proyek TI
·         Kemampuan kepemimpinan terhadap manajemen TI

Penemuan ini mendukung model – model keselarasan yang disajikan diatas dan menunjukkan pentingnya kemampuan manajemen untuk memfasilitasi proses keselarasan antara bisnis dan TI.