BAB 2
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
PENDAHULUAN
Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh
pola yang baik untuk menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti
unsur-unsur yang seharusnya ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya
berinteraksi. Dalam hal yang sama, model delapan unsur lingkungan sebuah
perusahaan dapat menjadi suatu cara yang baik untuk memahami kompleksitas dari
bagaimana perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi antara
model sistem umum dan model delapan unsur lingkungan akan menjadi dasar dari
suatu konsep manajemen rantai pasokan (supply chain management). Keunggulan
kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan tetapi
sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael
E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep
keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai
nilai (value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat
sesuatu secara sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif
perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan keunggulan
strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti
keras, peranti lunak, spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data
(database), dan informasi. Informasi memiliki empat dimensi yang diinginkan:
relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan kelengkapan. Eksekutif perusahaan
melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan organisasi, area bisnis, dan
sumber daya informasi. Chief information officer (yang disebut pula chief
technology officer) memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan
strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan
mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi
perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan
diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Model System Umum Perusahaan
Aliran sumber daya dari lingkungan melalui
perusahaan, dan kembali ke lingkungan. Aliran sumber daya fisik berada di
bagian bawah aliran sumber daya virtual berada di bagian atas.
1. ALIRAN SUMBER DAYA FISIK
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi
pegawai, bahan baku, mesin, dan uang. Pegawai diperkerjakan oleh perusahaan,
diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui pelatihan dan pengalaman,
dan pada akhirnya meninggal kan perusahaan. Bahan baku memasuki perusahaan
dalam bentuk input mentah dan di ubah menjadi barang jadi. Uang memasuki
perusahaan dalam bentuk penerimaan penjualan, investasi pemegang saham, dan
pinjaman lalu di ubah menjadi pembayaran terhadap pemasok
2. MEKANISME PENGENDALIAN PERUSAHAAN
Unsur unsur yang memungkinkanperusahaan
mengendalikan operasinya sendiri meliputi (1) Standar kinerja yang harus di
penuhi oleh peruhasaan jika ia ingin mencapai tujuannya secara keseluruhan (2)
Manajemen perusahaan, dan (3) Suatu pemrosesah informasi yang mengubah
data menjadi informasi.
3.
ALIRAN SUMBER DAYA VIRTUAL
Aliran
dari sumber daya virtual-data, informasi, dan informasi dalam bentuk keputusan.
4.
LINGKARAN
UMPAN BALIK
Lingkaran umpan balik (feedback loop) terdiri atas sumber
daya virtual. Data dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu
dimasukan ke dalam pemroses informasi, yang mengubahnya menjadi informasi.
Perusahaan dan Lingkungannya
Perusahaan adalah Suatu sistem fisik yang dikelola
melalui penggunaan sebuah sistem virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan
suatu sistem terbuka di mana ia berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah
perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya, mengubah sumber daya
tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang telah
diubah kembali ke lingkungan.
Delapan Unsur Lingkungan
1. Pemasuk (supplier)
2. Pelanggan
3. Serikat pekerja (labor
union)
4. Komunitas keuangan (financial
cpmmunity)
5. Pemegang saham dan pemilik (stockholders
dan owners)
6. Pesaing (competitor)
7. Pemerintah (government
8. Komunitas global (global
community)
Aliran
Sumber Daya Lingkungan
Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya
melalui aliran sumber daya lingkungan (environmental resource flows).
Aliran-aliran yang umum terjadi meliputi aliran informasi dari pelanggan,
aliran bahan baku kepada pelanggan, aliran uang kepada pemegang saham, dan
aliran bahan baku dari pemasok. Aliran yang lebih jarang terjadi meliputi
aliran uang dari pemerintah (seperti untuk penelitian), aliran bahan baku
kepada pemasok (pengembalian barang dagangan), dan aliran pegawai kepada
pesaing (karyawan yang “dibajak” oleh perusahaan lain).
Tidak semua aliran sumber daya terjadi di antara
perusahaan dan seluruh untuk lingkungannya. Satu-satunya sumber daya yang
menghubungkan perusahaan dengan seluruh unsur adalah informasi dan perusahaan
berusaha untuk menjadikan hubungan informasi dengan pesaing sebagai suatu
aliran satu arah
MENGELOLA ALIRAN SUMBER DAYA
FISIK-MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SCM)
Jalur
yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan
selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (supply chain).
Aliran sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa
aliran tersebut terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efisien. proses ini
disebut sebagai manajemen rantai pasokan (supply chain management). Manajemen
rantai pasokan terdiri atas aktivitas-aktivitas berikut ini :
- · Meramalkan permintaan pelanggan.
- · Membuat jadwal produksi.
- · Menyiapkan jaringan transportasi.
- · Memesan persediaan pengganti dari para pemasok.
- · Menerima persediaan dari pemasok.
- · Mengelola persediaan-bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
- · Melakukan produksi.
- · Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan.
- · Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan.
KEUNGGULAN KOMPETITIF
Seiring
dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para
pesaingnya. Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan
jasa pada harga yang lebih rendah, memberikan kebutuhan-kebutuhan khusus dari
segmen-segmen pasar tertentu. Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya
fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif
melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi,
keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi
untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar. Ingat bahwa para
manajer perusahaan-perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga
fisik dalam memenuhi tujuan-tujuan strategis perusahaan.
Rantai Nilai Porter
Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan
kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah
nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti
yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari
rantai nilai.
1.
Memperluas
Ruang Lingkup Rantai Nilai
Kaitan rantai nilai perusahaan ke rantai
nilai organisasi lain dapat menghasilkan suatu sistem interorganisasional
(interorganizational system-IOS). Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi
disebut sebagai sekutu bisnis (business partners). mereka bekerja bersama
sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu
sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing bekerja sendirian. Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai
nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan mengimplementasikan sistem yang
membuat sumber daya input tersedia bila dibutuhkan. Salah satu contoh adalah
kesepakatan just-in-time (JIT) dengan pemasok untuk mengirimkan bahan baku
sehingga bahan baku akan tiba beberapa jam sebelum digunakan di dalam proses
produksi. JIT akan membantu meminimalkan biaya penyimpanan bahan baku.
Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal
mendapatkan keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat
manajerial yang tertinggi, tingkat perencanaan strategis-sistem informasi dapat
digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan
strategisnya
1.
Keunggulan
Strategis
Keunggulan
strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang dimiliki dampak
fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan
untuk menciptakan keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat
memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat
penghubung standar (seperti alat penghubung browser Web) guna kemungkinan
berbagi dengan sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannya.
2.
Keunggulan
Taktis
Sebuah
perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika perusahaan
tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para
pesaingnya. Dalam contoh kita, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan
menawarkan kepada pelanggan akses langsung ke informasi. Semua perusahaan ingin
memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan
pembelian.
3.
Keunggulan
Operasional
Keunggulan
Operasional (Operational advantage) adalah keunggulan yang berhubungan dengan
transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan berinteraksi
secara langsung dengan proses.
TANTANGAN DARI PESAING-PESAING GLOBAL
Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC)
adalah perusahaan yang beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya.
Perusahaan multinasional terdiri atas perusahaan induk dan sekelompok anak
perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut dapat tersebar secara
geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan dan prosedurnya
sendiri.
Anda hendaknya tidak membatasi pemikiran akan
pesaing-pesaing global hanya untuk organisasi-organisasi lain saja. kalangan
profesional dan staf yang bekerja di negara lain yang bersaing untuk pekerjaan
yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga dapat dianggap sebagai
pesaing.
Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun,
oustourcing juga memiliki kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat
penting bagi oustourcing TI adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
(HAKI), yang di beberapa negara tidak mendapat perlindungan yang memadai. Satu
cara untuk mengatasi masalah HAKI adalah dengan mengakuisisi perusahaan
outsourcee asing.
Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan
Multinasional
Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan
informasi dan koordinasi, kebutuhan-kebutuhan ini merupakan hal yang sangat
penting artinya bagi perusahaan multinasional (MNC). MNC adalah sebuah sistem
terbuka yang berusaha untuk meminimalkan ketidakpastian yang terdapat dalam
lingkungannya. Ketidakpastian adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang
dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan dan jumlah informasi yang telah
dimiliki oleh organisasi.”.
Kebutuhan Khusus untuk Koordinasi di
Perusahaan Multinasional
Koordinasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan
kompetitif di dalam pasar global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan
kendali strategis atas operasinya di seluruh dunia dan mengelolanya dengan cara
yang terkoordinasi secara global, tidak akan dapat meraih kesuksesan dalam
perekonomian internasional.
Keuntungan Koordinasi
Keuntungan koordinasi antara lain meliputi :
· Fleksibilitas
dalam merespons pesaing di berbagai negara dan pasar.
· Kemampuan
untuk merespons perubahan yang terjadi di satu negara pada satu negara lain
atau satu wilayah dalam satu negara lain.
· Kemampuan
untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia.
· Kemampuan
untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai negara.
· Mengurangi
biaya operasi secara keseluruhan.
· Peningkatan
efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
· Kemampuan
untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan dan juga bagaimana
produk diproduksi dan didistribusikan.
TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL
a. Kendala-kendala
Politis
Pemerintah
nasional di suatu negara di mana anak perusahaan berada dapat menerapkan
beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami kesulitan untuk
memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan.
b. Rintangan Budaya dan Komunikasi
·
Pembatasan
Pembelian dan Impor Peranti Keras
Pemerintah nasional mencoba untuk melindungi pabrikan
lokal dan merangsang investasi asing pada produksi lokal dengan menentukan
bahwa hanya peralatan yang diproduksi atau dirakit di negara itu yang dapat
dipergunakan. Ketentuan seperti ini dapat memengaruhi pengoperasian berbagai
sistem peranti keras dan lunak yang berbeda.
·
Pembatasan
Pemrosesan Data
Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus
diproses di dalam negeri, bukan dikirimkan ke luar negeri dan diproses di
tempat lain.
·
Pembatasan
Komunikasi Data
Pembatasan komunikasi data yang paling banyak
dipublikasikan adalah pembatasan yang dikenakan pada aliran data antarnegara.
Aliran data antarnegara (transborder data flow-TDF), adalah pergerakan data
yang dapat dibaca oleh mesin melintasi batas negara.
c. Masalah-masalah teknologi
MNC sering kali didera dengan masalah yang
berhubungan dengan tingkat teknologi yang terdapat di negara-negara anak
perusahaannya. Di beberapa negara, sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin
tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi gangguan listrik.
Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat mengirimkan data dengan
kecepatan yang rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk. Peranti lunak juga
dapat menjadi masalah. Karena banyak negara tidak memerhatikan hak cipta atas
peranti lunak dan menutup mata pada peranti lunak berjalan, beberapa vendor
peranti lunak menolak untuk berbisnis di beberapa negara tertentu.
d. Kurangnya
Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan
Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi
masalah. Beberapa merasa yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak
perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan, dan mereka memandang peraturan yang
ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang tidak perlu takut dilewati
oleh rantai informasi baru yang menghimpun data operasional kepada perusahaan
induk.
MANAJEMEN PENGETAHUAN
Sumber daya informasi sebuah perusahaan
terdiri atas:
·
Peranti
keras komputer
·
Peranti
lunak komputer
·
Spesialis
informasi
·
Pengguna
·
Fasilitas
·
Database
·
Informasi
Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi
guna mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini
agar dapat meraih hasil yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya
lainnya, memerlukan manajemen.
Dimensi
Informasi
Ketika
pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan output
yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat
dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan akan dapat menambah
nilai dari informasi tersebut, yaitu :
·
Relevansi
Informasi
memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah yang
sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yang diperlukan tanpa
harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang
relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut
sebagai “informasi”.
·
Akurasi
Idealnya,
seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang memberikan
kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem
informasi tersebut. Karena hal ini, para pengguna sering kali terpaksa harus
menerima tingkat akurasi yang kurang dari 100 persen
·
Ketetapan
waktu
Informasi
hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting
berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya dapat
memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain
dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu
keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.
·
Kelengkapan
Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang
menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya.
Namun, sistem hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam lautan
informasi
Sifat Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah
Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem
pemrosesan transaksi yang akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan
persediaan, menghitung jumlah gaji, dan tugas-tugas lain yang serupa.
Karenanya, sistem informasi dianggap memiliki “tingkat rendah” karena
berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepada organisasi di
“tingkat rendah.” Kini, organisasi mengakui bahwa sistem informasi mengumpulkan
pengetahuan yang terdapat di dalam suatu organisasi, dan organisasi harus
mengelola pengetahuan tersebut.
·
Sistem
Informasi Warisan
Sistem
informasi awal serta peranti lunak dan keras yang tidak sesuai atau hanya
sesuai secara parsial dengan teknologi informasi terkini disebut sebagai sistem
warisan (legacy systems). Meskipun data yang dikumpulkan oleh sistem warisan
terutama memproduksi informasi historis, informasi tersebut masih dianggap
berharga. Kebanyakan data warisan dapat diubah dan dipergunakan
oleh teknologi-teknologi baru. Teks dan angka yang sering kali menyusun
file-file warisan dapat diimpor ke dalam basis data modern. Pengambilan data
dapat mengharuskan nilai-nilai data yang lama diperbarui menjadi nilai-nilai
baru.
·
Manajemen
Gambar
Terdapat peranti lunak komputer khusus yang akan
menerjemahkan gambar data teks dan numerik menjadi sebuah file pengolah data. Foto-foto digital dari cetakan
dapat disimpan sebgai file-file komputer yang dapat dijadikan referensi oleh
sistem informasi perusahaan saat ini. Format-format umum manajemen gambar :
1.
Joint Photographic Group
2.
Windows Metafile Format
3.
Tagged Image File FormaT
4.
Standar
Format Bip Map
5.
Graphics Interchange Format
PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA
INFORMASI
Perusahaan-perusahaan pertama yang menggunakan komputer
menempatkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah
unit khusus yang terdiri atas para profesional informasi. Unit ini, yang
disebut sebagai layanan informasi (information services-IS), dikelola oleh
seorang manajer yang mungkin memiliki status wakil presiden. Praktik yang
diterima adalah membuat layanan informasi sebagai suatu area bisnis utama dan
memasukkan manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior, seperti komite
eksekutif, yang melakukan pengambilan-pengambilan keputusan penting bagi
perusahaan.
Chief
Information Officer dan
Chief Technology Officer
Chief information officer (CIO) atau chief technology
officer (CTO) adalah manajer dengan tingkat tertinggi di layanan informasi.
Orang ini akan menyumbangkan keahlian manajerialnya dalam memecahkan
masalah-masalah yang tidak hanya berhubungan dengan layanan informasi saja,
melainkan juga area-area operasi perusahaan lainnya. CIO atau CTO dapat memosisikan layanan
informasi sebagai salah satu unsur vital dalam struktur organisasi perusahaan
dengan melaksanakan saran-saran berikut ini :
·
Meluangkan
waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari pula bisnisnya, bukan hanya
teknologinya saja.
·
Secara
aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini, jangan
menunggu untuk diundang.
·
Fokus
pada perbaikan proses bisnis.
·
Menjelaskan
biaya-biaya IS dalam istilah bisnis.
·
Membangun
kredibilitas dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
·
Terbuka
untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS.
Perencanaan
Strategis bagi Perusahaan
Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para
eksekutifnya ke dalam suatu komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan
bertanggung jawab atas perencanaan strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada
tingkat yang paling minimum, komite eksekutif terdiri atas presiden dan wakil
presiden bidang-bidang bisnis perusahaan. Komite ini akan menentukan rencana
bisnis strategis organisasi.
Rencana Strategis untuk Area-area Bisnis
Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya
memiliki komitmen pada perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan
bagi masing-masing area bisnis untuk mengembangkan rencana strategisnya
sendiri. Rencana area bisnis ini akan merinci bagaimana area-area tersebut akan
mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran strategisnya.
·
Pendekatan
SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi (Strategic Planning for
Information Resources-SPIR)
Adalah
pengembangan rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi dan
perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan
diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan
dukungan sistem di masa mendatang.
·
Rencana
Strategis Sumber Daya Informasi
Rencana
strategis sumber daya informasi (Strategic Plan for Information Resources-SPIR)
telah dikembangkan untuk mendukung Rencana Strategis Bisnis dengan
menggabungkan dan menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan-tujuan strategis. SPIR disusun dalam empat bagian, yaitu :
a) Pernyataan Misi Teknologi Informasi
b)
Sasaran
Teknologi Informasi.
c) Lingkup Layanan Teknologi Informasi
Layanan teknologi informasi terdiri atas
·
Layanan
Administratif
·
Layanan
Teknis
·
Layanan
Teknologi
·
Rencana
Kerja Teknologi Informasi
Semua
proyek akan dikelola dengan menggunakan bagan Gantt dan diagram jaringan. Semua
proyek dengan pengecualian untuk sistem RFP berbasis pengetahuan akan
diselesaikan dengan menggunakan sumber daya internal TI. Sistem RFP akan
dirancang dan diimplementasikana oleh konsultan. Proyek dan perkiraan bulan,
orang akan meliputi hal-hal sebagai berikut. Orang pertama yang dicantumkan
adalah manajer proyek. Tambahan orang adalah personel pendukung.
0 komentar:
Posting Komentar