SIM-BAB 13 PENYELARASAN ANTARA PERENCANAAN BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

Rabu, 07 Desember 2016

BAB 13
PENYELARASAN ANTARA PERENCANAAN BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI


Penerapan system teknologi informasi diwaktu dan cara yang tepat dan harmoni dengan strategi-strategi, tujuan-tujuan dan kebutuhan-kebutuhan bisnis. System teknologi informasi ini harus dapat mecapai tujuan dari perusahaan. Untuk dapat mencapai sasarannya yaitu mencapai tujuan perusahaan maka perencanaan strategic system teknologi informasi ( PSSTI) harus diselaraskan dengan perencanaan strategi bisnis (PSB).
Organisasi perlu membangun, menyelaraskan, dan mengembangkan keunggulan kompetitif melalui pemberdayaan sistem teknologi informasi untuk menjawab tantangan kompetisi global.
Jogiyanto (2005, p65) : Ada empat macam keselarasan / integrasi yaitu :
  1. Integrasi administratif (administrative integration). Integrasi ini menunjukkan hubungan yang sangat lemah antara perencanaan strategik bisnis (PSB) dan perencanaan strategik sistem teknologi informasi (PSSTI) yang berarti tidak ditemukan usaha yang signifikan dari penggunaan sistem teknologi infonnasi untuk mendukung rencana - rencana bisnis.
  2. Integrasi urut satu-arah (one-way sequential integration). Integrasi ini menunjukkan hubungan integrasi satu arah dari PSB ke PSSTI yang berarti PSSTI dilakukan untuk mendukung rencana-rencana bisnis.
  3. Integrasi bolak-balik dua-arah (two-way reciprocal integration). Integrasi ini menunjukkan hubungan integrasi dua arah dari PSB ke PSSTI dan sebaliknya dari PSSTI ke PSB yang berarti PSSTI dilakukan untuk mendukung dan sekaligus mempengaruhi rencana-rencana bisnis.
  4. Integrasi penuh (fiill integration). Integrasi ini menunjukkan tidak adanya perbedaan antara PSB dan PSSTI dan keduanya dilakukan bersamaan di dalam satu perencanaan yang terintegrasi. Dengan demikian, peningkatan kinerja dapat dicapai dan keunggulan kompetitif akan diperoleh sehingga organisasi dapat terus bertumbuh serta mampu bertahan dalam kompetisi yang kian sengit.

Dapat ditarik kesimpulan dari beberapa pendapat di atas bahwa strategi bisnis akan lebih berkembang dan maju apabila di dukung oleh strategi SI dan strategi TI. Strategi SI berbicara tentang bagaimana dia memberikan data dan informasi yang bergunan untuk di implementasikan ke strategi bisnis dan strategi TI mengambil peran dalam hal penyedia infrastrukur dan layanan guna menjalankan dan mencapai target dari suatu strategi bisnis tersebut.

Keselarasan stratejik antara bisnis dan TI adalah sebuah proses serta tujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui pengembangan dan mempertahankan hubungan timbal balik antara bisnis dan TI. Supaya tujuan tersebut tercapai diperlukan sebuah  model yang menjelaskan hubungan antara strategi bisnis dan TI.

Model – Model Penyelarasan
        Scott Morton (1991) membuat suatu diagram yang mengilustrasikan 5 faktor yang mempengaruhi tujuan strategis perusahaan yaitu : struktur, proses – proses manajemen, individual/perseorangan dan peran – peran, teknologi dan strategi.
Model ini menunjukkan bahwa hubungan antara teknologi dan strategi tidaklah sederhana atau langsung dan hubungan tersebut mungkin dipengaruhi oleh budaya/kultur organisasi. Hubungan antara teknologi dan strategi juga mungkin terkena dampak oleh internal dan eksternal teknologi dan lingkungan sosial ekonomi.  Karena lingkungan internal dan eksternal organisasi kemungkinannya sangat maka keselarasan harus terus menerus diperiksa kembali dan dimonitor.
Elemen pusat pada model ini adalah proses – proses manajemen. Proses – proses ini berada diantara strategi TI dan strategi bisnis. Oleh karena itu jika proses – proses manajemen yang memadai tidak diterapkan, maka keselarasan antara strategi TI dan strategi bisnis akan susah untuk diraih. Model ini juga menekankan pentingnya struktur organisasi dan individu dan peran – peran yang dimainkan dalam memberikan kontribusi bagi keselarasan. Hubungan antara TI dan struktur bersifat langsung tanpa pengaruh apapun dari proses – proses manajemen.
Pada model ini strategi bisnis mencakup ruang lingkup ( kita berada dalam bisnis apa), kompetensi khas ( apa yang sebaiknya kita lakukan), dan tata kelola ( kita bergantung pada hubungan bisnis eksternal apa). Infrastruktur bisnis mencakup struktur organisasi, proses – proses bisnis dan keahlian (skill). Strategi teknologi terdiri dari ruang lingkup teknologi ( TI seperti apa yang dapat menciptakan peluang bisnis), kompetensi (TI seperti apa yang dapat menciptakan keuntungan bisnis) dan tata kelola ( kita bergantung pada hubungan eksternal apa). Struktur TI terdiri dari arsitektur yang relevan, proses – proses dan keahlian (skill).
6 hal faktor yang paling penting untuk menyelaraskan TI dan bisnis adalah :
·         Dukungan senior eksekutif terhadap TI
·         Keterlibatan manajemen TI dalam pengembangan strategi
·         Pemahaman TI terhadap bisnis
·         Kemitraan antara pemimpin bisnis dan TI
·         Tingkat prioritas terhadap proyek TI
·         Kemampuan kepemimpinan terhadap manajemen TI

Penemuan ini mendukung model – model keselarasan yang disajikan diatas dan menunjukkan pentingnya kemampuan manajemen untuk memfasilitasi proses keselarasan antara bisnis dan TI.


SIM-BAB 12 MODEL BISNIS

Kamis, 24 November 2016

  BAB 10
MODEL BSNIS


E-business atau Model bisnis sebenarnya tidak jauh berbeda degan E-comerce namun seiring berjalannya waktu mengukuti teknologi dan kemajuan masa kini perbedaan dari keduannya mulai bermunculan. E-business lebih meluas dari pada e-commerce. E-business tidak hanya jual dan beli melalui internet saja namun lebih berbicara tentang model bisnis atau business model dan struktur bisnis apa yang paling cocok bagi perusahaan dengan bantuan internet untuk mencapai posisi pasar yang lebih baik.
E-commerce = pembelian, penjualan melalui online ( transaksi electronic)
E-business = lebih meluas dibandingkan dengan E-commerce karena transaksi atau prosesnya secara keseluruhan di elektronik
Model bisnis lama dengan model bisnis sekarang atau masa kini jelas berbeda jauh, perbedaanya yaitu model bisnis lama atau industry lama atau yg lebih dikenal dengan ekonomi industry  lebih cenderung kedalam industry sedangkan dengan Model bisnis baru atau masa kini atau lebih dikenal dengan era informasi tidak memerlukan banyak model besar karena situs-situs penyedia informasi sudah cukup banyak.
System informasi pada masa kini perkembangannya sangat cepat berubah misalkan pada bisnis STAR-UP  yang mengalahkan bisnis konversional karena keuntungannya yg sangat besaar. Contohnya seperti : Buka Lapak, Lazada, Gojek dsb. Bisnis tersebut menyediakan pelayanan yang tidak dimiliki oleh bisnis konvesional.
Tapscott et al.(2000) menggolongkan Tipologi model bisnis secara elektronik (e-business)kedalam lima macam model berdasarkan tingkat control ekonomis dan tingkat nilai integrasinya.




1.      Agora adalah suatu e-business yang merupakan suatu  tempat diamana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi. Contoh : e-bay.com atau Buka Lapak dikembangkan dengan iklan dalam bentuk Captive commercial  dan advertising.
(control mengorganisasikan sendiri, agregasi rendah)
2.      Agregasi (aggregations) adalah e-business yang menggabungkan (Agregasi) beberapa pemasok kedalam satu buah took online yang nyaman. Contoh  : amazon.com dan dan sony Ericson yang bekerjasama untuk membentuk sebuah perusahaan HP namun ketika sudah tidak bekerjasama akan berjalan sendiri-sendiri.
(control mengorganisasikan sendiri, agregasi rendah)
3.      Aliansi (alliance) adalah kerjasama beberapa anggota untuk mencapai tujuan teertentu.
(control mengorganisasikan sendiri, agregasi tinggi)
4.      Rantai nilai (value chain) adalah jaringan integrasi vertikal yang menambah nilai ke input berikutnya. Rantai nilai ini akan menyampaikan bagaiman nilai-nilai kepada pelanggan  yaitu nilai-nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan disekitar produk atau jasa yang dijual seperti :
·         Kecepatan layanan
·         Nyaman
·         Personalisasi
·         Harga
5.      Jaringan distrubusi (distrubutiv network) menyediakan jasa mengalokasikan dan mendistribusikan dari padamemproduksi dan mebeli barang-barang, jaa dan informasi. Contoh : UPS (pihak ketiga yang menyedeiakan posting)
Pengelompokan lainnya dari model e-business adalah mengelompokkannya berdasarkan siapa yang berpartisipasi dalam transaksi yaitu B2C (business to consumer) dan B2B (business to business). Empat modelnnya adalah :
1.      Toko online
2.      Penyedia isi
3.      Pengumpul isis atau pengagregasi isi
4.      Penyedia infrastruktur.





SIM-BAB 11 SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Kamis, 17 November 2016

BAB 11
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Manajer banyak mengambil keputusan ketika terjadi masalah dalam perusahaannya. Penyelesaian masalah yang diambil manajer dapat dicapai melalui 4 tahapan dasar yaitu standart, informasi, batasan dan alternative dan menggunakan kerangka berpikir seperti system umum perusahaan dan system lingkungan. Keputusan yang diambil tersebut dapat dilalui secara terpogram maupun tidak terpogram dengan menggunakan konsep DSS dan ditambah pula dengan groupware yang akan menghasilkan system pendukung pengambilan keputusan kelompok atau GDSS.
Ketika mengambil sebuah keputusan yang diambil seorang manajer untuk perusahaannya adalah mempertimbangkan keputusan tersebut tepat atau tidak, menganalisis keputusan yang diambil, mengidentifikasi dan mencari dampak yang paling kecil atau mengimplementasikan keputusan tersebut.
Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis model pemecahan masalah yaitu :
  1. Model matematis
  2. Model grafis
  3. Model narasi
  4. Model fisik

Dari keempat model tersebut yang lebih sering digunakan oleh perusahaan dalam memecahkan sebuah masalah adalah model matematis dengan menggunakan rumus EOQ yaitu dengan mencari biaya yang paling rendah dan model matematis memiliki kemampuan prediktif.
Keempat jenis model tersebut memberikan manfaat sebagai pemahaman dan memfasilitasi komunikasi  serta dapat memprediksi masa depan.
Tindakan dalam penggunaan jenis-jenis model tersebut disebut dengan simulasi dan simulasi tersebut terjadi dalam scenario tertentu dan memprediksi dampak dari keputusan yang akan digunakan dalam pemecahan masalah tersebut. Dengan menggunakan istilah “permainan bagaiaman jika” seorang manajer memprediksi bagaimana jika dampak dari suatu pemecahan masalah tersebut seperti apa yg diharapkan atau seperti apa yg tidak diharapkan. Setiap kali model tersebut dijelaskan, hanya satu dari beragam variable harus diubah agar pengaruhnya dapat terlihat. Dengan begitu, permasalahan secara sistematis dapat menemukan kombinasi keputusan yang akan menghasilkan solusi untuk masalah tersebut.

SIM-BAB 10 IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI

Selasa, 08 November 2016

BAB 10
IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI


Moral, etika dan hokum merupakan dasar dari perilaku kita, termasuk dalam memanfaat teknologi informasi yang ada di sekitar kita. UUD yang mengenai komputer telah diterapkan dibanyak Negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak untuk mendapatkan akses data, hak akan privasi, kejahatan komputer dan paten peranti lunak.
Perusahaan memiliki kewajiban dalam menerapkan moral, etika dan hokum tersebut yang harus diikuti oleh para karyawannya. Etika dalam berkomputer snagatlah penting karna masyarakat pada dasarnya memiliki persepsi dan kekuatan tertentu dalam penggunaannya. Masyarakat memiliki 4 hak dasar yang bberkenan dengan penggunaan komputer yaitu : privasi, akurasi, properti dan akses.
Ketika sebuah perusahaan menerapkan untuk menetapkan etikannya banyakm bantuan yang dating dari pihak lain dalam mengikuti praktik-praktik yang etis. Batuan tersebut berasala dari CIO atau Chief Informations Ofice yang bdapat memainkan peran yang amat penting dalam praktik etika komputer suatu perusahaan. Dengan memainkan peranannya CIO dapat menjaga sebuah perusahaan agar dapat memenuhi kewajibannya dalam menyusun keterangan keuangan yang harus tepat waktu.
  1. Etika : satu set kepercayaan, standart atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok dan masyarakat. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas.  Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan  tanggung  jawab  (Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  WJS  Poerwodarminto: 2003).  
  2. Moral : tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah. Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah. Moral menjadi institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Aspek benar dan salah berhubungan sangat erat dan terangkum dalam jenis norma hukum yang  ada  dalam  masyarakat.  Moral  dalam  penggunaan  teknologi  computer menuntun kepada tindakan yang tidak merugikan orang lain, misalnya tidak  menjiplak karya cipta baik secara langsung maupun tidak langsung. 
  3. Hukum : peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah pada rakyat atau warga negaranya. Hukum paling mudah diiterprestasikan karena berbentuk tertulis. Dilain pihak etika dan moral tidak didefinisikan secara persis dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat.

  • Contoh etika,moral dan hukum dalam Sistem Informasi!

1.     Etika : penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah. Belum lagi ada sebagian orang yang memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu orang lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan serta hobinya.
2.     Hukum
Hacking/cracking
Tindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli barang lewat internet dengan menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa izin (carding) merupakan contoh-contoh dari tindakan hacking. Orang yang melakukan hacking disebut hacker. Begitu pula dengan membuka kode program tertentu atau membuat suatu proses agar beberapa tahap yang harus dilakukan menjadi terlewatkan (contoh: cracking serial number) apabila dilakukan tanpa izin juga merupakan tindakan yang menyalahi hukum.
 Pembajakan
Mengutip atau menduplikasi suatu produk, misalkan program komputer, kemudian menggunakan dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari pemegang hak cipta merupakan pembajakan, dan masuk kategori kriminal. Contoh, ketika seseorang menduplikasi program Microsoft Office, kemudian diinstalasi tanpa membeli lisensi yang sah. Walaupun memang harga lisensi program tersebut relatif mahal untuk ukuran rata-rata pendapatan per kapita di Indonesia, namun apabila tindakan tersebut dituntut oleh pemegang hak cipta, maka pelaku pembajakan yang dalam posisi lemah akan dikenai sanksi dan konsekuensi sesuai hukum yang berlaku, belum lagi program-program lainnya, seperti mengcrack Antivirus, Office, dan lain-lain.
3.     Moral
Browsing situs-situs yang tidak sesuai dengan moral Membuka situs dewasa bagi orang yang belum layak merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan moral . Teknologi internet yang dapat memberikan informasi tanpa batas akan mengakibatkan tindakan yang beragam, mulai dari tindakan-tindakan positif sampai negatif.

  • Hubungan antara etika,moral dan hukum dalam sistem informasi

Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi secara tepat dan biasanya tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat, selain itu harus ada tindakan tegas bagi para pelaku yang telah melakukan tindakan melanggar hukum, agar para pelanggar hukum jera, dan tidak ada yang mengikuti contoh buruk itu, dan pagi pencinta dan pembuat bloger harus memetingkan etika dan moral dalam pembuatan bloger mereka karena etika dan moral yang baik akan membawa bangsa ini menjadi lebih baik.
Jadi etika,moral,dan hukum merupakan penetu pengguna sistem informasi dalam menetukan prilaku yang baik dan buruk (aturan-aturan) dalam mermggunakan sistem informasi.
Pemakaian teknologi informasi bisa mengakibatkan atau menimbulkan dampak negatif bagi pengguna atau pelaku bidang teknologi informasi itu sendiri, maupun bagi masyarakat luas yang secara tidak langsung berhubungan dengan teknologi informasi tersebut.
Pemerintah Indonesia baru saja mengatur masalah HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual), No 19 tahun 2002. Namun undang-undang tersebut berfokus pada persoalan perlindungan kekayaan intelektual saja. Ini terkait dengan persoalan tingginya kasus pembajakan piranti lunak di negeri ini.
Undang – Undang Tindak Pidana di Bidang Teknologi Informasi (UU-TIPITI) dibuat dengan tujuan untuk mendukung ketertiban pemanfaatan Teknologi Informasi yang digunakan oleh orang berkewarga-negaraan Indonesia, dan atau badan hukum yang berkedudukan di Indonesia, orang asing, atau badan hukum asing yang melakukan kegiatan atau transaksi dengan orang, atau badan hukum yang lahir dan berkedudukan di Indonesia, dengan tetap menjunjung tinggi hukum Indonesia dan hak asasi manusia, tidak diskriminatif baik berdasarkan suku, agama, ras maupun antar golongan.


SIM-BAB 9 KEAMANAN INFORMASI

Selasa, 01 November 2016


BAB 9
KEAMANAN INFORMASI

     

       Semua organisasi memiliki lebutuhan untuk mejaga agar sumber daya informasi mereka aman. Keamanan informasi ditujukan untuk mendapatkan kerahasian, ketersediaan serta integritas pada semua sumber daya informasi perusahaan, bukan hanya peranti keras dan data. Manajemen keamanan informasi terdiri atas perlindungan harian yang disebut manajemen keamanan informasi (information security management-ISM) dan persiapan-persiapan operasional setelah suatu bencana yang disebut  dengan manajemen keberlangsungan bisnis (bussines continuity management-BCM). Ancaman yang telah ditakuti oleh sebuah perusahaan adalah Virus komputer, namun e-commerce telah menghasilkan risiko tertentu .

      Apapun bidangnya, tekhnologi memainkan peran yang sangat penting bagi kelangsungan sebuah perusahaan . Jika perusahaan tidak menggunakan tekhnologi masa kini maka perusahaan akan tertinggal dengan perusahaan-perusahaan lain dan individu-individu hebat lainnya. Dengan kecanggihan perdagangan yang beredar saat ini, semua itu dikarenakan tunjangan dari komputer, misalkan : aplikasi, software yang digunakan untuk memecahkan masalah pada perusahaan. Komputer sebagai poin penting bagi perusahaan dibanding dengan e-commerce.

      
       SIM kompetitif harus memiliki database karena jika tidak memiliki database maka tidak memiliki ketersediaan perusahaan dalam sistem keamanan informasi. Tujuan dari sistem Keamana Informasi tersebuat ialah :
  1. kerhasiaan
  2. integritas
  3. ketersediaan
        
        Jika tidak dilindungi akan keluar ke masyarakat sehingga harus dilindunggi dengan keunggulan kompetitif yaitu dengan  merujuk pada kemampuan sebuah oragnisasi melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain.
integritas merupakan suatu yang bermutu atau berakurat karna jika rahasia suatu perusahaan sudah diketahui oleh orang lai atau perusahaan lain maka perusahaan tersebut sudah tidak dianggap sebagai pesaing lagi.
jika suatu perusahaan tidak aman maka akan menimbulkan suatu risiko. Dalam hal ini yang berperan adalah manajemen risiko pada suatu perusahaan yang bertujuan menetapkan atau mencari tahu risiko perusahaan. Langkah dalam manajemen risiko ialah :
  • Mengidentifikasi ancaman yang terjadi pada sebuah perusahaan
  • Mendefinisikan risiko
  • Menetapkan kebijakan 
  • Keamanan penetapan pengendalian
          
       Jika ancaman sudah diketahui dan perusahaan sudah mengetahui risiko-risikonnya maka perusahaan harus mengatasi risiko-rsiko tersebut dengan tindakan yang direkomendasikan untuk mengatasi risiko tersebut dan berapa jangka waktu yang telah ditetapkan dalam mengatasi risiko tersebut, setelah itu baru perusahaan membuat laporan yang harus diselesaikan dengan cara menambahkan bagia akhir yaitu apa yang telah dilaksanakan dalam mengatasi risiko tersebut.
















SIM-BAB 8 INFORMASI DALAM PRAKTIK

Rabu, 26 Oktober 2016
BAB 8
INFORMASI DALAM PRAKTIK




         Informasi dalam praktik merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan bagi suatu perusahan maupun organisasi dalam bentuk lainnya. 
Manajer sering memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas penting saja, yang disebut sebagai faktor keberhasilan kritis (Critical Succes Factor-CSF), yang memiliki pengaruh sangat besar pada sebuah perusahaan. dengan memusatkan perhatian pada CSF manajemen memusatkan bahwa ia akan menghabiskan waktunya pada hal-hal yang benar-benar berarti. Kemampuan sebuah perusahaan untuk mengembangkan sistem inforrmasi yang efektif merupakan salah satu tindakan dari CSF-nya.

         Operasi sebuah perusahaan ini akan diproses menggunakan sistem pemrosesan transaksi  hingga menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini benar-bhenar populer yaitu CRM (Custommer Relationship Managenent). CRM memiliki kebutuhan data yang begitu besar dan penting sehingga dibutuhkan suatu jenis sistem penyimpanan yang inovatif yang disebut dengan data Warehouse (gudang data), data tersebut dapat diambil dan dengan cepat dapat dijadikan sebagai pengambilan keputusan dalam perusahaan.

       Suatu jenis piranti lunak khusus yang telah dikembangkan yang disebut dengan OLAP (on-line analitycal processing) dikembangkan untuk memberikan informasi kepada para pengguan data warehouse. terdapat dua pendekatan dalam piranti lunak OLAP yaitu : ROLAP dan MOLAP.
ROLAP (relatioal on-line analitycal processing) menggunakan suatu jenis sistem basis data relasional standart. sedangakan MOLAP (multidimensional on-line analitycal processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data khusus multidimensional.

Sistem-sistem informasi yang ada pada organiasasi dibagi menjadi empat area bisnis yaitu ;
  1. SIM Marketting yang memberikan informasi yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran  sebuah perusahaanaya.
  2. SIM SDM (Sumber Daya Manusia) yang membeikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya perusahaan lainnya.
  3. SIM Finance yang memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan.
  4. SIM Manufaktur yang memberikan informasi kepda seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan operasin manufaktur perusahaan.

           Keempat area-area bisnis tersebut akan menghasilkan informasi yang digunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. disamping itu keempat area-area bisnis tersebut  harus bisa menyesuaikan teknologi manajemen yang ada pada sebuah perusahaan agar perusahaan tidak ketinggalan dengan teknologi-teknologi yang ada pada saat ini.
Kenyataannya semakin majunya teknologi pada saat ini mendorong masyarakat untuk mencoba teknologi-teknologi yang baru yang berkelas dan yang lebih penting masyarakat tidak ingin ketinggalan jaman dengan teknologi-teknologi jadul yang sudah tertinggal jauh dengan tekhnologi yang baru.












SIM-BAB 7 PENGEMBANGAN SISTEM

Minggu, 09 Oktober 2016

BAB 7
PENGEMBANGAN SISTEM


PENDAHULUAN
Baik manajer maupun para pengembang sistem dapat menerapkan pendekatan sistem ketika memecahkan masalah. Pendekatan sistem terdiri atas tiga tahapan kerja: persiapan, definisi, dan solusi.Di dalam setiap tahapan terdapat urut - urutan langkah. Upaya persiaan terdiri atas melihat perusahaan sebagai suatu sistem, mengenal sistem lingkungan, dan mengidentifikasi subsistem - subsistem perusahaan. Prototyping adalah penyempurnaan dari pendekatan tradisional. pendekatan ini menyadari adanya keuntungan dari meminta permohonan umpan balik dari pengguna berulang kali dan meresponsnya dengan perbaikan sistem dan tetap meneruskan siklus sampai sistem memenuhi kebutuhan para pengguna.


PENDEKATAN SISTEM
Pencarian asal muasal proses pemecahan masalah secara sistematis mengarah pada John Dewey, seorang profesor ilmu filosofi di Columbia University. Dalam sebuah buku di tahun 1910, Dewey mengidentifikasi kan tiga rangkaian pertimbangan yang terlihat dalam pemecahan sebuah kontroversi scara memadai.
1.        Mengenali     kontroversi.
2.      Mempertimbangkan klaim - klaim alternative.
3.       Membentuk suatu pertimbangan.
Dewey tidak mempergunakan istilah pendekatan sistem, namun ia menyadari adanya sifat berurutan dari pemecahan masalah - mengidentifikasi suatu masalah, mempertimbangkan berbagai cara untuk memecahkannya, dan terakhir memilih solusi yang terlihat paling baik.
Urut-Urutan Langkah
1.       Upaya persiapan
Tiga langkah persiapan yang harus dikerjakan secara berurutan,langkah-langkah ini dapat terjadi selama jangka waktu yang lama-dimulai dari :
1.        Langkah 1-melihat perusahaan sebagai suatu system
2.      Langkah 2-mengenal sistem lingkungan
3.       Langkah 3-mengidentifikasi subsistem perusahaan
2.      Upaya Definisi
Manajer atau seseorang di dalam unit manajer mengidentifikasi masalah atau gejalannya, setelah masalah teridentifikasi manajer dapat menghubungi sesorang analisis system untuk membantunnya dalam memahami masalah.upaya tersebut terdiri atas2 langkah :
1.        Langkah 4-melanjutkan dari tingkat system ke tingkat subsistem
2.      Langkah 5-menganalisis bagian-bagian system dalam urut-urutan tertentu
Unsur-unsur meliputi :
§  Unsur 1 – mengevaluasi standart
§  Unsur 2 – membandingkan output system dengan standart
§  Unsur 3 – mengevaluasi manajemen
§  Unsur 4 – mengevaluasi prosesor informasi
§  Unsur 5 – mengevaluasi input dan sumber daya input
§  Unsur 6 -  mengevaluasi proses transformasi
§  Unsure 7 – megevaluasi sumber daya output.
3.      Upaya solusi
Upaya solusi melibatkan suatu pertimbangan atas alternative-alternatif yang layak, pemilihan alternative terbaik dan implementasinnya.
1.        Langkah 6–mengidentifikasi solusi-solusi alternative
2.      Langkah 7-mengevaluasi solusi-solusi alternative
3.       Langkah 8-memilih solusi yang terbaik, meliputi :
§  Analisis
§  Pertimbangan
§  Tawar-menawar
4.      Langkah 9-menimplementasikan solusi
5.      Langkah 10-menindaklanjuti untuk memastikan keefektifan solusi.

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar dalam segala memecahkan jenis masalah. Sisklus hidup pengembangan sistem(Systems development life cycle - SDLC) adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.

SDLC TRADISIONAL
Tidak dibutuhkan waktu lama bagi seorang pengembang sistem yang pertama untuk mengetahui bahwa terdapat beberapa tahapan pekerjaan pengembangan yang perlu dilakukan dalam urut - urutan tertentu jika suatu proyek ingin memiliki kemungkinan berhasil yang paling besar. Tahapan - tahapan tersebut adalah:

. Perencanaan
. Analisis
. Implementasi
. Penggunaan

PROTOTYPING
Meskipun sulit untuk membantah SLDC tradisional dengan diungkpkan tahapan - tahapan di atas secara logis, metode ini masih memiliki kelemahan. Seiring dengan brtambahnya ukuran dan kompleksitas suatu sistm, melewati tahapan - tahapan dengan sekali jalan menjadi suatu hal yang semakin tidak mungkin dilakukan. Prototipe (prototyping) adalah satu versi dari sebuah sistem potemsial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna. proses pembuatan prototipe ini disebut prototyping.

Jenis - jenis Prototipe
Terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolusioner (evolutionery prototype) terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe persyaratan tidak selalu menjadi sistem aktual.
§  Pengembangan Prototipe Evolusioner.
  •          Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. 
  •          Membuat satu prototype.
  •     Menentukan apakah prototipe dapat diterima.
  •     Menggunakan prototipe.

§  Pengembangan prototype persyaratan
  •           Membuat kode system baru
  •      Menguji system baru
  •           Menentukan apakah system baru dapat diterima
  •      Membuat system baru menjadi system produksi


Daya Tarik Prototypyng
  1. Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna
  2. Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan kebutuhan pengguna
  3. Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan system
  4. Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan sistem.
  5.  Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang di harapkannya.

Keuntungan - kuntungan di atas memungkinkan prototyping memangkas biaya pengembangan dan meningkatkan kepuasan pengguna atas sistem yang diserahkan.

Potensi Kesulitan dari Prototyping
Prototyping bukannya tidak memiliki potensi kesulitan. kesulitam - kesulitan tersebut antara lain:
·         Terburu-buru dalam menyerahkan prototipe dapat menyebabkan diambilnya jalan pintas dalam definisi masalah, evaluasi alternatif, dan dokumentasi.
·         Pengguna dapat terlalu gembira dengan prototipe yang diberikan, yang mengarah pada
ekspetasi yang tidak realistis sehubungan dengan sistem produksi nantinya.
·         Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien
·         Antarmuka komputer-manusia yang diberikan beberapa alat prototyping tertentu kemungkinan tidak mencerminkan teknik-teknik desain yang baik. 
Baik pengguna maupun pengembang hendaknya mewaspadai potensi kesulitan - kesulitan di atas ketika mereka memilih untuk melaksanakan pendekatan prototyping. Namun jika seimbang, prototyping telah terbukti menjadi salah satu metodologi SDLC.

PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT
Unsur-unsur penting RAD
RAD membutuhkan 4 unsur penting yaitu :
1.        Manajemen,Manajemen ,khusus nya manajemen puncak,
  •     Orang,dari pada hanya memanfaatkan suatu tim untuk melakukan seluruh aktivitas SDLC,RAD menyadari adanya efesiensi yang dapat dicapai melalui penggunaan rim-tim khusus.
  •       Metodologi,metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD.
  •      Alat-alat,alat-alat RAD terutama terdiri atas bahasa-bahasa generasi keempat dan alat-alat rekayasa peranti lunak dengan bantuan komputer(computer-aided software engineering-CASE)yang memfasilitasi prototyping dan penciptaan code.


PENGEMBANGAN BERFASE
Tahap-tahap pengembangan berfase
Enam tahap pengembangan yaitu:
1.        Investigasi awal 
2.      Analisis pengembang
3.       Desain 
4.      Konstruksi awal 
5.      Konstruksi akhir
6.      Pengujian dan pengembangan sistem 
Fase - fase modul
Fase - fase modul terintegrasi kedalam pengembangan sitem. jika prototyping paling sesuai digunakan untuk sistem kecil, metodologi RAD paling sesuia digunakan untuk sistem besar maka pengembanagan berfase dapat digunkan untuk pengembangan segala jenis ukuran sistem.

DESAIN ULANG PROSES BISNIS
Teknologi Informasi mengalami kemajuan dengan sangat cepat, dan organisasi perlu mengambil keuntungan dari kemajuan - kemajuan ini. Sistem meliputi sistem - sistem yang memproses data perusahaan maupun sistem - sistem yang melakukan fungsi - fungsi dasar, seperti mengebor untuk mencari minyak dan memproduksi saru bagian manufaktur.

Rekayasa terbalik
Rekayasa terbalik (reverse engineering) berasal dari intelijen bisnis. Perusahaan sejak dulu selalu mengikuti produk - produk para pesaingnya dengan cara membeli sampel dan membongkarnya untuk melihat bagaimana produk tersebut bekerja.

Rekayasa ulang 
Rekayasa ulang (reengineering) adalah merancang ulang sebuah sistem seluruhnya dengan tujuan mengubah fungsionalitasnya. Akan tetapi ini bukanlah pendekatan yang "bersih" karena pengetahuan dari sistem yang ada saat ini tidak sepenuhnya diabaikan. 
Rekayasa terbalik (reverse engineering) dapat diterapkan pada system warisan untuk menghasilkan dokumentasi yang dibutuhkan.

Pemilihan komponen BPR
Komponen-komponen BPR dapat diterapkan secra terpisah mauoun tergabung tergantung pada tingkat kemungkinn yang dicari.


MENEMPATKAN SDLC TRADISIONAL, PROTOTYPYNG, RAD, PENGEMBANGAN BERFASE, DAN BPR DALAM PERSPEKTIF
SDLC trtadisional, prototyping, RAD dan BPR semuannya adalah metodologi, semuannya adalah cara-cara yg direkomendasikan dalam mengembangkan system informasi.

ALAT-ALAT PENGEMBANGAN SISTEM
Pendekatan sistem dan berbagai siklus hidup pengembangan sistem adalah metodologi cara - cara yang direkomendasikan dalam memecahkan masalah - masalah sistem.
Alat pemodelan proses yang popular adalah pembuatan diagram data, yang mempergunakan simbol –simbol untuk proses dan unsur – unsur lingkungan yang dihubungkan oleh panah yang mnunjukkan arus data.


PERMODELAN PROSES
Selama tahun - tahun awal pengembangan sitem komputer, praktis hampir seluruh perhatian di berikan ke proses - proses yang akan dikerjakan oleh komputer sebagai kebalikan dari data yang akan dipergunakan.
Diagram arus data
Diagram arus data (data flow diagram-DFD) adalah penyajian grafis dari sebuah sitem yang mempergunakan empat bentuk sismbol untuk mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses - proses yang saling tersambung yaitu :
1. unsur - unsur lingkungan dengan mana sistem berinteraksi 2. Proses  3. arus data 4. penyimpanan data
Kasus penggunaan
Kasus penggunaan (use case) adalah suatu uraian naratif dalam bentuk kerangka dari dialog yang terjadi antara sitem primer dengan sekunder.


MANAJEMEN PROYEK
Proyek- proyek pengembanagan sistem yang pertama dikelola oleh manajer unit TI, dengan dibantu oleh manajer dari analisis sistem, pemrograman, dan operasi. Sejalan dengan pengembangan system informasi yang dilakukan oleh perusahaan, proyek – proyek akan dikelola oleh suatu hierarki manajer yang dapat terdiri atas komite eksekutif, steering committee SIM, dan seorang manajer proyek untuk setiap tim pengembangan.
Steering Committee SIM
Fungsi utama yang dijalankan :
·         Menciptakan kebijakan
·         Melakukan pengendalian fisikan
·         Menyelesaikan perselisihan
Kepemimpinan proyek
Tim proyek meliputi semua orang yang ikut berpartisipasi dalam pengembangan system informasi
Mekanisme manajemen proyek
dasar dari manajemen proyek adalah rencana proyek yang dibuat selama tahap investigasi awal ketika metodologi pengembangan berfase diikuti. Setelah tujuan-tujuan proyek, kendala dan ruang lingkupnya telah selesai didefinisikan kita akan mengidentifikasi pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Dukunagn Web bagi Manajemen proyek
Dukungan juga diperoleh dari intenet seperti logic sowaere sebuah perusahaan yang berbasis di Toronto yang menawarkan sebuah system manajemen proyek yang disebut EasyProject.net.

MENGESTIMASI BIAYA PROYEK
INPUT PENGESTIMASIAN BIAYA
Sebuah work breakdown structure (WBS) mengidentifikasikan aktivitas - aktivitas proyek yang akan membutuhkan sumber daya. Contoh WBS adalah grafik Gantt dan diagram jaringan. Kebutuhan sumber daya (resource requirement) mencantumkan sumber daya tertentu yang akan dibutuhkan dan berapa jumlahnya.

OUTPUT PENGESTIMASIAN BIAYA
Estimasi biaya dibuat untuk seluruh sumber daya yang dibebankan ke proyek dan biasanya dinyatakan dalam unit - unit keuangan yang berlaku, seperti Dolar atau Euro. Estimasi seperti ini dapat disempurnakan kembali selama proyek berlangsung untuk mencerminkan tambahan informasi seiring dengan semakin jelasnya proyek tersebut.